Developer tetap berkomitmen menyediakan lahan UPS (dengan pilih memakai lahan yang mereka miliki daripada membeli). Lahan yang disiapkan berlokasi di balik tembok Blok S (masih berupa kolam tapi bisa diurug).
Tapi untuk menjadikan lahan itu sebagai UPS ada dua masalah yang harus dipecahkan; Pertama, jalan akses ke sana harus melewati lahan milik orang lain (A/n Marzuki Darusman/ Mantan Menteri) dan (kabar dari pak Adriana) dia keberatan jual tanah itu, apalagi jika hanya sebatas untuk jalan.Kedua, Kalaupun--sekali lagi, kalaupun Pak Marzuki bersedia menjualnya, untuk mengurug-nya Developer berharap dari Poin Mas, asumsinya karena kolega mereka itu warganya juga (akan) nyumbang sampah. Tapi DM berharap Pemda yang menghubungi Poin Mas--jadi saling tunggu.
Jumat (2/5) lalu saya dan Pak Adriana mendatangi Developer DM, minta mereka membuktikan komitmen penyediaan lahan tanpa bergantung Poin Mas (Bahwa kalaupun mau ikut diberi beban, urusan mereka untuk menghubungi, sehingga tidak saling tunggu). Menghadapi desakan ini Bu Tely menawarkan lahan alternatif--yang masih mereka miliki, yakni yang di belakang Masjid Blok O-P. Kami setuju melihat, tapi tetap berharap ke lahan Blok S.
Selasa (6/5) Saya kembali menemui Developer dan bertemu Faradian. Dia akui belum hubungi Poin Mas juga pihak Pemda yang akan diminta bantuan untuk itu. Saya kembali mendesak dan tidak menunggu, dengan tetap fokus ke lahan Blok S. Faradian janji akan melaksanakan paling lambat seminggu sudah ada kabar. Oalaaaaaaah....Capek..deeehh..!!
