
Walikota Depok H Nur Mahmudi Ismail memberikan kuliah tujuh menit (kultum) di masjid Al-Ikhlash RW-12 Depok Maharaja, jum'at 28 September 2007. Kehadiran Walikota memenuhi undangan pengurus RW dan Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setelah tertunda karena kesibukannya sebagai pejabat nomor wahid di kota Depok. Kehadiran Walikota tidak begitu mencolok karena hanya dikawal dengan sebuah mobil polisi dan beberapa polisi pamong praja.
Walikota datang sedikit terlambat sehingga tidak bisa mengikuti sholat Isya secara berjamaah, sehingga harus sholat Isya sendiri di masjid tersebut. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Camat Pancoran Mas, Lurah Rangkapan Jaya, dan Adriana (anggota DPRD kota Depok)
Acara dibuka oleh Hari Limbar Seno sebagai MC, dan dilanjutkan dengan sambutan berikut pertanyaan yang disampaikan oleh ketua RW 12 Slamet Riyanto.
Pokok penting pertanyaan yang disampaikan adalah masalah belum adanya perubahan signifikan tentang pembangunan kota Depok, kebijakan publik, alasan keputusan santunan kematian, perbaikan infra struktur yang mandeg, penyiapan tanah makam, disfungsi Mall Depok Town Center, dan pengolahan sampah.
Sebelum menjawab berbagai pertanyaan tersebut, Nur Mahmudi memberikan kultum. Walikota berpendapat bahwa untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, harus diawali dengan perbaikan mental para karyawannya, itulah yang sedang di lakukan sampai saat ini.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa resep untuk meningkatkan kwalitas hidup adalah dengan berdoa sebelum melakukan setiap kegiatan (makan, memakai pakaian, akan naik kendaraan, dll)
Bulan Puasa dalam kehidupan sosial (kesehatan membaik, kriminalitas naik)
Walikota datang sedikit terlambat sehingga tidak bisa mengikuti sholat Isya secara berjamaah, sehingga harus sholat Isya sendiri di masjid tersebut. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Camat Pancoran Mas, Lurah Rangkapan Jaya, dan Adriana (anggota DPRD kota Depok)
Acara dibuka oleh Hari Limbar Seno sebagai MC, dan dilanjutkan dengan sambutan berikut pertanyaan yang disampaikan oleh ketua RW 12 Slamet Riyanto.
Pokok penting pertanyaan yang disampaikan adalah masalah belum adanya perubahan signifikan tentang pembangunan kota Depok, kebijakan publik, alasan keputusan santunan kematian, perbaikan infra struktur yang mandeg, penyiapan tanah makam, disfungsi Mall Depok Town Center, dan pengolahan sampah.
Sebelum menjawab berbagai pertanyaan tersebut, Nur Mahmudi memberikan kultum. Walikota berpendapat bahwa untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, harus diawali dengan perbaikan mental para karyawannya, itulah yang sedang di lakukan sampai saat ini.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa resep untuk meningkatkan kwalitas hidup adalah dengan berdoa sebelum melakukan setiap kegiatan (makan, memakai pakaian, akan naik kendaraan, dll)
Bulan Puasa dalam kehidupan sosial (kesehatan membaik, kriminalitas naik)
- Dari 13 Rumah Sakit yang ada di Depok, ternyata jumlah pasien lebih rendah dari bulan yang lain, artinya secara umum puasa akan memberi dampak kesehatan terhadap tubuh. Oleh karena itu disarankan puasa Senin dan Kamis pada saat bulan-bulan yang lain
- Fenomena yang perlu dikaji: di Depok, saat ramadhan tingkat kriminalitas naik, tapi untuk tahun 2007 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Yang perlu ditanamkam kembali adalah jangan sampai silaturahim (Idul Fitri) dibiayaai dengan mencuri
Pencegahan secara makro untuk menurunkan kriminalitas:
- Hindari Narkoba
- Hindari Perjudian
- Hindari Prostitusi
- Hindari Miras
- Hindari Pelanggaran terhadap hukum
Hal-hal seperti diatas yang saat ini juga sedang ditanamkan kepada staf dan karyawan Pemerintah kota Depok. Dengan membaiknya mental maka juga akan berpengaruh pada perbaikan kinerja karyawan Pemkot Depok. (SR)
