You Are Here: Home - Lingkungan - 50 Persen Sampah Depok tidak Terangkut

Laporan: H. Yusuf Assidiq
Keterbatasan sarana pengolahan sampah yang tidak sebanding dengan volume sampah harian yang dihasilkan warga Kota Depok, membuat 50 persen lebih sampah menjadi tidak dapat terangkut ke TPA. Kondisi ini mengharuskan Pemkot mengefektifkan fungsi Unit Pengolahan Sampah (UPS) di tiap wilayah.

Saat ini, volume sampah dari enam kecamatan di Depok sudah mencapai 3.500 m3 per hari."Dan dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1.300 - 1.500 m3 yang dapat terangkut ke TPA Cipayung," papar Kabag Tata Usaha Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup (DKLH) Kota Depok,
Lutfi Fauzi, Rabu (31/10).

Menurutnya, kondisi ini terjadi antara lain karena keterbatasan sarana maupun prasarana di TPA Cipayung. Dikatakan, TPA yang memiliki luas keseluruhan mencapai 10,1 hektare tersebut, belum sempurna sistem pengolahannya.

Dijelaskan, di Cipayung sekarang ini telah menerapkan system sanitary landfield. Setiap harinya, sampah yang datang lantas ditimbun dengan tanah merah setinggi 10-12 cm. Kemudian, air limbahnya dibuang ke bak penampungan. Sistem ini dikatakan Lutfi, memang sudah berjalan hanya saja belum sempurna.

Karenanya, apabila menilik masalah tersebut, dia memprediksi TPA Cipayung hanya sanggup menampung sampah hingga 3-5 tahun lagi. Oleh sebab itu, beberapa upaya sedang dipersiapkan, seperti memperluas lahan TPA. "Nantinya setiap tahun anggaran, akan diupayakan penambahan lahan antara 1-2 hektare, sedangkan tahun ini, dibuat beberapa jalan masuk alternatif menuju TPA Cipayung," ungkap mantan Camat Cimanggis ini. Lutfi mengatakan, DKLH Depok memiliki 52 unit truk, 25 unit kontainer, enam unit alat berat, 122 unit gerobak sampah-di luar operasional wilayah. Adapun TPS yang harus dilayani sebanyak 120 unit.

Dengan jumlah penduduk Depok mencapai 1,4 juta jiwa, tak hanya memperbesar volume sampah, pun jenis sampah yang dihasilkan pun beragam, mulai dari sampah organik hingga nonorganik. Sebagian besar atau 75 persen merupakan sampah rumah tangga. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkot mencoba untuk mengefektifkan UPS-UPS di wilayah. Nantinya, sampah yang tidak terangkut, diolah di tiap UPS.

Sampah organik misalnya, diolah menjadi kompos, sementara limbah sisanya diangkut ke TPA. Tiap UPS membutuhkan lahan seluas 500 m2 dengan sekitar 14 pekerja. Depok saat ini sudah memiliki satu UPS di Perumahan Griya Tugu Asri, dua lagi masih dalam proses pembangunan di Kelurahan Sukatani, Cimanggis dan di sekitar kampus Gunadarma, Kelapa Dua,
Tugu, Cimanggis.

Dalam waktu dekat, Pemkot akan melakukan tender bagi pembangunan 10 UPS lagi yang dananya dari APBD. Untuk masing-masing UPS, diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp 1,3 miliar. pur
Sumber: Republika Online, 31 Oktober 2007
Tags: Lingkungan